Otak Aik Tojang, Si Air Biru

Keindahan alam di Pulau Lombok sudah tidak diragukan lagi. Banyak wisatawan yang berkunjung ke Pulau ini, baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Bahkan ada slogan yang berbunyi "Anda dapat melihat Bali di Lombok, tetapi Anda tidak dapat melihat Lombok di Bali". Sebagai keturunan Sasak tulen, saya bangga dikit dong ya ^-^. Seperti yang kita tahu, bahwa Bali merupakan Pulau yang terkenal dengan keindahan alam dan daerah wisatanya. Terbukti dari banyaknya turis-turis asing yang berlibur ke Pulau ini.

Slogan di atas tidaklah berlebihan, karena memang pulau Lombok memiliki panorama yang lebih alami karena belum terjamah oleh teknologi yang berlebihan, khususnya pada daerah wisata. Beberapa contohnya seperti Gili Terawangan, Pantai Senggigi, Pantai Kuta, dan objek-objek wisata lainnya yang banyak menarik minat wisatawan. Contoh yang saya sebutkan di atas terletak di Lombok Barat dan Lombok Tengah. Lantas bagaimana dengan Lombok Timur?

Tak kalah dengan Lombok Barat dan Lombok Tengah, Lombok Timur juga memiliki banyak objek wisata yang memanjakan wisatawan dengan keindahan alamnya, seperti Pantai Surga, Pantai Cemara, Pantai Pink dan objek wisata lainnya yang ternyata lebih banyak dibandingkan dengan objek wisata di Lombok Barat dan Lombok Tengah. Hanya saja, sebagian besar tempat-tempat itu belum terkenal di mata wisatawan. Jarangnya media yang mengekspose menjadi salah satu faktor terhambatnya pengenalan wisata-wisata tersebut.

Salah satunya ialah Objek Wisata Otak Aik Tojang yang terletak di dusun Gelogor, Desa Lendang Nangka Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Timur. Otak aik tojang merupakan sebuah mata air yang berlimpah. Mata air ini merupakan sumber air minum terbesar di Lombok Timur (sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Lendang_Nangka,_Masbagik,_Lombok_Timur), masyarakat sekitar juga membuat bendungan untuk menampung derasnya mata air ini dan juga untuk mengairi sawah-sawah mereka.

Di samping mata air ini terdapat sebuah pohon beringin, dan banyak plastik-plastik makanan yang diikat pada akar-akar kecil pohon beringin itu, entah apa maksudnya, namun bisa dipastikan itu merupakan kepercayaan mistis bagi masyarakat sekitar. Di bawah pohon besar ini terdapat sebuah kolam yang cukup besar dengan pinggiran tanah dan akar-akar pohon. Jadi kalau kalian mandi disini, pasti akan terasa di pedalaman hutan gitu. Keren ya ! Di kawasan mata air ini juga dibangun beberapa berugak ( gazebo ) sebagai tempat istirahat para pengunjung, di sekeliling berugak ini banyak terdapat pohon yang tinggi-tinggi dan lumayan banyak, sehingga menimbulkan kesan seakan-akan kita sedang berada di tengah hutan yang indah. Tak hanya itu, cahaya matahari yang berusaha masuk melalui celah-celah rimbunnya daun pepohonan, menimbulkan kesan bersahaja pada tempat ini.

Bendungan dari mata air ini atau biasa disebut tian Aik Tojang (tian = perut ), juga memberikan daya tarik tersendiri. Air dari bendungan ini berwarna biru cerah, seakan-akan diberi pewarna, yang sebenarnya murni karena efek dari kedalaman bendungan dan jernihnya air disana. Banyak kegiatan masyarakat sekitar yang bisa kita lihat di bendungan ini, seperti memancing, dan anak-anak yang mandi sambil beradu kehebatan lompat salto dengan teman-temannya. Bendungan ini memiliki dua aliran sungai, aliran pertama biasa digunakan sebagai pemandian ternak, dan orang tua yang memandikan anaknya setelah bersawah. Aliran kedua biasa digunakan oleh ibu-ibu atau gadis-gadis untuk mencuci pakaian ataupun peralatan rumah tangga. Terlihat juga para pemuda yang sekedar duduk-duduk santai bersama teman-teman mereka menikmati pemandangan hutan disamping bendungan ini.

Untuk ke Otak Aik Tojang, Anda bisa melewati rute Selong-Masbagik atau Mataram-Masbagik, dengan jarak masing-masing rute sekitar 13 km dan 44 km (sumber : http://www.distancesfrom.com/). Dari pusat Masbagik ke Otak Aik Tojang berjarak sekitar 2,5 km. Anda dapat menggunakan sepeda motor ataupun mobil, tapi berhubung sebagian akses jalan ke Otak Aik Tojang terbilang sempit, sebaiknya menggunakan sepeda motor.

Di perempatan Masbagik, jika dari Mataram anda belok kiri, sedangkan jika dari selong lurus saja. Saat anda bertemu perempatan dengan tugu kecil di tengahnya, belok kanan, dan sampailah Anda di desa Lendang Nangka. Nah, dari sini lurus saja sampai anda menemukan pertigaan kemudian belok kanan. Tak jauh dari pertigaan itu Anda akan melihat jembatan dengan jalan tanah yang kurang rata, tetaplah berhati-hati meskipun anda pengendara profesional. Dari sini, jalannya sudah mulai menyempit, saat Anda bertemu pos ronda kecil, belok kiri. Setelah itu Anda akan menemukan peta kecil Lendang Nangka dan papan triplek seadanya yang bertuliskan "Selamat Datang di Dusun Gelogor". Dari jembatan yang saya sebutkan di atas, Anda akan dimanjakan dengan pemandangan khas desa sepanjang jalan menuju Otak Aik Tojang ini. Sawah-sawah dan sungai yang jernih akan menemani Anda hingga sampai di Gapura bertuliskan "Selamat Datang di Objek Wisata Otak Aik Tojang".

Sebaiknya Anda mengunjungi Otak Aik Tojang saat sedang sepi, karena suasana hutannya akan lebih terasa dibandingkan saat ramai. Anda juga dapat dengan leluasa mandi di kolam kecil dekat mata air Tojang. Jangan lupa bacalah dengan seksama papan peringatan yang ada.
Tertarik? makanya dateng ajaa :) Sebagai bukti, lihatlah Galeri Foto berikut.

Bendungan Aik Tojang yang biasa disebut tiannya Aik Tojang.

Seorang Bapak yang tengah memandikan anak-anaknya

Mencari ikan di sungai

Anak-anak yang sedang mandi di pinggir bendungan
Aliran sungai dekat kolam Otak Aik Tojang
Salah satu berugak di tengah lebatnya pepohonan
 Sumber foto : Koleksi Pribadi :)

Komentar

  1. keren ini ah. mudahan bisa jalan2 ke sana. salam kenal sesama bloger lotim. ditunggu kabar kegiatan2nya lagi. salam semangat ibadah. ditunggu kunjungan baliknya ya

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer