BAU NYALE Festival
Naah, buat yang penasaran dengan festival bau nyale, yuk simak ^_^
Masyarakat
Sasak merayakan upacara tradisional Bau Nyale yang setiap tahun dirayakan lima
hari setelah bulan purnama pada hari ke-20 bulan ke-10 berdasarkan kalender
tradisional Sasak. Sasak adalah kelompok etnis dominan yang mendiami pulau
Lombok, di Nusa Tenggara Barat, dekat Bali. Bau dalam bahasa Lombok berarti
“menangkap" dan nyale adalah sejenis cacing laut yang hanya muncul
dipermukaan hanya beberapa kali dalam setahun. Oleh karena itu, Bau Nyale
adalah upacara meriah, dimana para suku sasak berramai-ramai menangkap nyale di
sepanjang pesisir pantai Lombok. Tahun ini acara tersebut berlangsung di pantai
Kaliantan, Desa Pemongkong, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur. Festival ini juga
akan menampilkan lomba tradisional seperti Bekayaq, Cilokaq, Peresean,
Begambus, berbalas pantun, dan lomba mendayung perahu. Sebagai event akbar
rakyat Lombok, Festival Bau Nyale juga akan menampilkan berbagai pertunjukan
kesenian, seperti: wayang kulit, penginang robek, dan teater legenda Putri
Nyale. Festival ini tidak hanya akan dikemas oleh suku Sasak lokal tapi juga
diikuti oleh pemerintah setempat dan tentunya penonton dari seluruh dunia. Penduduk
setempat percaya, bahwa nyale bukan hanya cacing biasa, tetapi dianggap sebagai
makhluk suci yang membawa kesejahteraan bagi mereka yang menghormatinya atau
kemalangan bagi mereka yang mengabaikannya. Keyakinan ini didasarkan pada
legenda Putri Mandalika. Legenda mengatakan bahwa pada masa lalu, hiduplah
seorang putri cantik bernama Mandalika. Cerita tentang kecantikannya tersebar
sampai ke setiap sudut pulau, sehingga banyak pangeran jatuh cinta padanya dan
sangat ingin menikahinya. Untuk mendapatkannya, mereka menciptakan suatu
pergolakan di seluruh pulau. Melihat kejadian ini, sang putri sedih dan
merindukan perdamaian di tanahnya. Untuk mengakhiri kekacauan itu, Putri
Mandalika menenggelamkan dirinya ke laut. Saat pengikutnya mencoba untuk
menemukan tubuhnya, mereka hanya menemukan cacing laut yang berlimpah yang saat
ini dikenal sebagai nyale. Dengan demikian, nyale diyakini sebagai reinkarnasi
Putri Mandalika. Oleh karena itu nyale yang muncul setiap tahun di pantai
dianggap sebagai putri cantik yang mengunjungi rakyatnya.
Salah
satu peristiwa yang paling penting bagi masyarakat Sasak, yaitu upacara Bau
Nyale adalah sebuah ritual dimana tradisi mulia bertemu dengan pemandangan yang
memesona. Mulai dari penduduk desa, pemerintah setempat, serta pengunjung akan
berduyun-duyun ke pantai melebur menjadi bagian dari tradisi kuno ini. Inilah
kesempatan untuk merasakan budaya eksotis dengan latar belakang pandangan pulau
yang indah dan magis, Bau Nyale sangat layak untuk dikunjungi. Upacara Nyale
ini juga dikenal di Sumba, di mana upacara juga diikuti oleh Festival Pasola (
kegiatan memasak ayam dan ketupat : jika ayam yang di panggang masih
mengeluarkan darah dan ketupat yang di masak berwarna coklat, itu pertanda akan
terjadi bencana atau kegiatan yang dilakukan akan mengalami banyak hambatan ).
Just
share what I know J
Thanks for visit J
Komentar
Posting Komentar